Kuningan – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kuningan mengajak para calon kepala daerah untuk berpartisipasi dalam dialog akademis guna membedah visi dan misi mereka secara terbuka. Ketua BEM Uniku, Roy Aldilah, menekankan pentingnya pendekatan akademis dalam membahas program calon kepala daerah. “Visi, misi, dan program harus dibahas secara akademis agar terukur dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya kepada DiameterMerah.com.
Roy mengungkapkan keprihatinannya terhadap euforia demokrasi yang kerap menitikberatkan pada kebebasan politik, sementara persoalan ekonomi terkadang terabaikan. “Saat ini kemiskinan dan ketimpangan sosial-ekonomi masih menjadi tantangan besar, khususnya di Kabupaten Kuningan,” tegasnya pada Minggu (27/10/24).
Dialog ini dijadwalkan pada 9 November mendatang, dengan undangan terbuka bagi semua pasangan calon kepala daerah. Acara ini memberi kesempatan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk terlibat langsung dalam menilai visi dan misi setiap kandidat, memastikan kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat Kuningan.
Roy menegaskan pentingnya keseimbangan antara kesejahteraan ekonomi dan politik dalam agenda Pilkada 2024. Menurutnya, kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas, agar “Indonesia Emas 2045” tidak sekadar menjadi impian. “Jika kesejahteraan tidak menjadi agenda utama, pencapaian tersebut bisa hanya menjadi ilusi,” lanjutnya.
BEM Uniku berkomitmen untuk mewujudkan ruang politik intelektual, di mana para calon kepala daerah dapat memaparkan gagasan mereka dengan akuntabilitas. Dialog ini diharapkan menjadi wadah bagi para calon untuk menunjukkan bahwa program mereka benar-benar berpihak pada kesejahteraan rakyat dan dapat dipertanggungjawabkan.