Press Release
For Immediate Release
Kuningan, 17 September 2024
Sebagai mahasiswa yang selalu mengedepankan integritas demokrasi, saya merasa sangat prihatin melihat perkembangan opini publik yang semakin tidak sehat, terutama yang diarahkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). Terlihat adanya tren yang mengkhawatirkan, di mana beberapa pihak, khususnya dari tim sukses Pilkada, terus menggiring opini yang tidak berdasar mengenai keterlibatan ASN dalam politik praktis.
Sebagai generasi muda yang menjunjung tinggi nilai demokrasi dan keadilan, saya menilai bahwa opini-opini yang tidak terbukti ini berpotensi merusak reputasi ASN serta menciptakan persepsi yang salah tentang peran netral mereka dalam pemerintahan. Selain itu, hal ini dapat mengganggu jalannya Pilkada yang seharusnya berlangsung dengan sehat dan adil.
ASN memiliki kewajiban untuk bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis, sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Namun demikian, beberapa pihak terus menggiring opini yang tidak didukung bukti kuat, seolah ASN terlibat dalam politik.
“Saya menilai bahwa upaya stigmatisasi terhadap ASN ini tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga berpotensi memecah belah ASN dan masyarakat. ASN adalah tulang punggung birokrasi yang profesional, dan tuduhan tanpa dasar ini dapat mengganggu pelaksanaan tugas mereka sebagai abdi negara,” ujar saya.
Opini publik yang terus digiring tanpa bukti hanya akan memperkeruh suasana politik di Kuningan. Saya mengingatkan kepada semua pihak, terutama diplomat politik dan tim sukses, untuk berhenti menggunakan isu netralitas ASN sebagai alat politik. Demokrasi yang sehat tidak dapat dibangun di atas spekulasi dan tuduhan yang tidak terbukti.
Sebagai mahasiswa yang berkomitmen terhadap keadilan dan transparansi, saya mengajak seluruh pihak untuk fokus pada substansi Pilkada—gagasan, visi, dan program yang ditawarkan oleh para kandidat—bukan narasi yang penuh spekulasi dan tuduhan tidak berdasar. Demokrasi yang kita perjuangkan seharusnya berlandaskan pada diskusi yang sehat, bukan pada politik opini yang merusak.
Pilkada ini merupakan kesempatan untuk memilih pemimpin yang benar-benar dapat membawa perubahan bagi Kuningan. Oleh karena itu, saya menyerukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada untuk menghentikan segala bentuk opini yang tidak konstruktif dan tidak didasarkan pada bukti.
ASN yang dilibatkan dalam opini politik yang tidak tepat hanya akan memperburuk situasi politik dan mengaburkan substansi Pilkada. Fokus kita seharusnya adalah pada solusi nyata yang ditawarkan setiap kandidat, bukan pada opini yang merusak demokrasi.
Saya percaya masyarakat Kuningan cukup bijak untuk menilai kandidat berdasarkan program dan gagasan, bukan berdasarkan opini yang tidak konstruktif. Mari kita semua menjaga Pilkada Kuningan tetap menjadi ajang demokrasi yang sehat, berintegritas, dan bermartabat.
Menggiring opini tanpa bukti hanya akan mencederai proses demokrasi yang sedang berlangsung. Saya berkomitmen untuk terus mengawal Pilkada ini agar berjalan dengan jujur, adil, dan berfokus pada program-program nyata yang akan membawa perubahan bagi masyarakat.
Kalau ada temuan temuan oleh seluruh para tim sukses yang di pandang melanggar tinggal laporkan sajah kepada bawaslu kuningan sebagai saluran aduan dan laporan hal-hal yang di yakini para tim sukses bahwasanya menemukan pelangaran.
Hentikan Stigmatisasi ASN!
Mari wujudkan Pilkada yang sehat dengan gagasan dan program yang substansial.
Salam Demokrasi,
Roy Aldilah
Presiden Mahasiswa Universitas Kuningan