Diametermerah – PDIP Kabupaten Kuningan akan segera menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) untuk memilih Ketua DPC yang baru, menggantikan almarhum H. Acep Purnama, SH., MH.
Dua nama senior disebut sebagai calon kuat Ketua DPC PDIP Kuningan. Mereka adalah Nuzul Rachdy, SE., yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Kuningan sekaligus Plt Ketua DPC PDIP, dan Rana Suparman, S.Sos., Ketua Fraksi PDIP DPRD Kuningan.Konfercab ini menjadi langkah strategis PDIP Kuningan pasca kekalahan di Pilkada 2024.
Menurut rencana, acara tersebut akan digelar pada Februari 2025, setelah pelaksanaan Kongres tingkat pusat dan Konferda tingkat provinsi.Plt Ketua DPC PDIP Kuningan, Nuzul Rachdy, saat ditemui di Gedung DPRD Kuningan, Senin (23/12/2024), menjelaskan bahwa saat ini fokus utama partai adalah menghadapi Kongres yang penuh tantangan.“Seperti yang disampaikan Ketua Umum, Kongres ini menghadapi gangguan. Ada spanduk-spanduk di Bogor, Jakarta, dan tempat lain yang seolah mendiskreditkan Ketua Umum,” ungkap Nuzul.
Ia menegaskan bahwa seluruh kader PDIP, termasuk di Kabupaten Kuningan, siap mengikuti arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sosok Megawati dinilai sangat dibutuhkan di tengah situasi politik saat ini.“PDIP sudah biasa menghadapi ancaman seperti ini. Kami siap menghadapinya, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk di Kabupaten Kuningan,” tambahnya.
Terkait waktu pelaksanaan Konfercab, Nuzul menjelaskan bahwa acara akan digelar setelah Kongres sukses dilaksanakan, diperkirakan pada Februari 2025.“Calon Ketua DPC diajukan oleh PAC dan disahkan oleh DPP. Jika saya diajukan oleh PAC, tentu saya siap,” ujarnya.Selain Nuzul dan Rana Suparman, muncul nama tokoh lain yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Ketua DPC PDIP Kuningan.
Di antaranya adalah mantan Calon Bupati HM Ridho Suganda, istri almarhum H. Acep Purnama, Hj. Ika Siti Rakhmatika, serta politisi pusat Muhammad Nalendra Katiyasa Kiemas, yang pernah menjadi Caleg DPR RI Dapil Jabar X.Dengan sejumlah nama kuat yang mencuat, Konfercab PDIP Kuningan diprediksi menjadi ajang penting untuk menentukan arah kepemimpinan partai di masa mendatang.